Jumat, 01 Februari 2013

laporan penangkapan mikroorgabisme dan piaraan campuran




LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
“PENANGKAPAN MIKROORGANISME DAN PIARAAN CAMPURAN”















NAMA                                    : MEIDI PAPUTUNGAN
NIM                             : 0100840096
FAKULTAS               : KEDOKTERAN
KELOMPOK              : 2

BAB I
PENDAHULUAN
      A.    Latar belakang
Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme hidup yang berukuran sangat kecil dan hanya dapat diamati dengan menggunakan mikroskop. Mikroorgnasime ada yang terusun atas satu sel (uniseluler) dan ada yang tersusun atas beberapa sel (ultiseluler). Walaupun mikroorganisme uniseluler hanya tersusun atas satu sel, namun mikroorgansime tersebut menunjukan semua karakteristik organ hidup yaitu bermetaboliisme, bereproduksi, berdiferensisasi, melakukan komunikasi, melakukan pergerakan dan berevolusi.
Orgnasime yang termasuk kedalam golongan mikroorganisme adalah bakteri, archae, fungi (kapang dan khamir), protozoa, alga, mikroskopis, dan virus. Virus, bakteri dan archaea termasuk galam golongan prokariotik. Sedangkan fungi, prrotozoa, alga mikroskopis termasuk kedalam golongan eukariotik.
Mikroorganisme terdapat dimana-mana, interaksinya dengan sesama mikroorganisme ataupun dengan organsime lain dapat berlangsung dengan cara yang aman dan menguntungkan maupun merugikan. Mikroorganisme cenderung diasosiasikan dengan penyakit-penyakit infeksi ataupun pembusukan makanan, akan tetapi mayoritas mikroorganisme justru memberikan kontribusi bagi kesinambunagn ekosistem lingkungan hidup khususnya bagi kesejahteraan manusia. (anonim1, 2011)
Mikroorganisme dapat menyebabkan banyak bahaya dan kerusakan. Hal ini nampak dari kemampuanya menginveksi manusia, hewan dan tumbuhan. Sehingga menyebabkan penyakit dan kemampuannya menginveksi tersebut, dimana penyakit tersebut berkisar dari inveksi ringan sampai menyebabkan kematian. Mikroorganisme dapat mencemari makanan dengan menimbulkan perubahan-perubahanatau bahkan beracun. Sehingga ada prosedur khusus dalam pembuatan makanan yang bertujuan untuk mengendalikan pertumbuhan dan kontaminasi suatu mikroba. Bakteri pada umumnya berasal dari lingkungan di sekitar kita misalnya: di tanah, air, udara, makanan, tanaman yang sakait dan pada buah-buahan ruasak. Kultivikasi bakteri dapat diaktifkan melalui bakteri biakan muri yang hanya mengandung satu jenis bakteri untuk mengisolasi bakteri dalam biakan murni. (anonim2, 2008)


      B.     Tujuan
1.      Menangkap mikroorganisme dari beberapa tempat.
2.      Melakukan pemeliharaan campuran terhadap mikroorganisme hasil tangkapan.

       C.     Manfaat
   Agar mahasiswa dapat menetahiu morfologi suatu mikroorganisme, dan membedakan koloni bakteri dan koloni jamur.



























BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Penangkapan suatu mikroorganisme adalah suatu proses pemindahan mikroorganisme ke medium yang belum berisi mikroorganisme lain atau suatu proses pengembangbiakan mikroorganisme pada medium yang belum ditumbuhi mikroorganisme. Ketika melakukan penangkapan mikroorganisme baik itu bakteri ataupun jamur, harus diusahakan agar alat-alat dan media yang digunakan benar-benar steril. Untuk mensterilkan medium tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan autoklaf dengan cara meletakkan medium yang akan disterilkan di dalam autoklaf selama 15 sampai 20 menit dengan suhu 121°C pada tekanan 2 atm. Penangkapan mikroorganisme (bakteri) dengan cara mengambil sedikit sumber bakteri (dalam hal ini bakteri diambil dari kulit wajah) menggunakan cutten bud dan menggoreskannya pada medium agar dalam cawan petri dengan cara zig zag. (anonim2, 2008)
Mikroorganisme hasil tangkapan yang telah ditangkap tersebut kemudian dibiakkan dalam medium yang sesuai namun mikroorganisme yang tumbuh dalam satu media sangat beraneka ragam, sehingga perlu dilakukan pemurnian untuk mendapatkan satu jenis mikroorganisme saja. Untuk mengetahui mikroorganisme yang terdapat di dalam media tersebut, praktikan dapat melakukan pembiakkan pada cawan petri yang berisi zat makanan atau medium/media setelah diiunkubasi selama 24-48 jam sehingga akan ditemukan berpuluh-puluh koloni bakteri dan jamur menutup permukaan medium tersebut. Puluhan koloni-koloni bakteri dan jamur yang terdapat didalam medium, itulah yang biasa disebut dengan piaraan campuran. (Marjuki, 2007)
Mikroorganisme tersebut akan membentuk koloni-koloni yang menyebabkan masing-masing koloni memiliki ciri maupun sifat yang berbeda. Perbedaan tiap koloni dapat dibedakan dengan melakukan pengamatan mengenai ciri morfologinya, dimana untuk koloni jamur memilki benang-benang halus, permukaannya kasar dan kusam/gelap sedangkan koloni bakteri memiliki permukaan licin dan mengkilap.






BAB III
PROSEDUR KERJA
      A.    Alat
1.      Inkubator
2.      Cawan Petri
3.      Rak Tabung
4.      Bunsen Burner
5.      Tabung reaksi
       B.     Bahan
1.      Media PDA atau Nutrient agar steril
2.      Kertas Label
3.      Cutten Bud
4.      Aquades
5.      Alkohol
6.      Tissu
       C.     Cara Kerja
1.      Sediakan cawan petri.
2.      Memanaskan media Nutriet agar dengan menggunakan hot plate
3.      Mensterilkan tangan dan bahan sebelum praktikum dengan alkohol
4.      Sebelum menuangkan media dari cawan petri, panaskan terlebih dahulu mulut dari labu erlenmeyer agar bakteri di sekitarnya mati, kemudian tuangkanmedia kedalam cawan petri.
5.      Diamkan media tersebut sampai media tersebut memadat.
6.      Stelah media memadat, sterilkan kembali tempat yang akan digunakan, dan bilas tangan menggunakan alkohol lagi.
7.      Mengusapkan cutten bud pada bagian tubuh yang akan di tangkap bakterinya, dalam hal ini menggunakan wajah, kemudian usapkan cutton bud yang sudah ada bakterinya ke dalam media Natrium agar dengan cara zig zag.
8.      Kemudian masukan hasil tangkapan untuk di inkubasi dengan menggunakan alat inkubator dengan suhu 370C selama 24 jam.




BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
      A.    Hasil
Untuk mendapatkan dan mengetahui piaraan campuran setelah di inkubasi dengan suhu 370C selama 24 jam.

      B.     Pembahasan
Mikroorganisme terdapat dimana-mana, interaksinya dengan sesama mikroorganisme ataupun dengan organsime lain dapat berlangsung dengan cara yang aman dan menguntungkan maupun merugikan. Mikroorganisme cenderung diasosiasikan dengan penyakit-penyakit infeksi ataupun pembusukan makanan, akan tetapi mayoritas mikroorganisme justru memberikan kontribusi bagi kesinambunagn ekosistem lingkungan hidup khususnya bagi kesejahteraan manusia. Mikroorganisme dapat menyebabkan banyak bahaya dan kerusakan. Hal ini nampak dari kemampuanya menginveksi manusia, hewan dan tumbuhan. Sehingga menyebabkan penyakit dan kemampuannya menginveksi tersebut, dimana penyakit tersebut berkisar dari inveksi ringan sampai menyebabkan kematian.
Penangkapan suatu mikroorganisme adalah suatu proses pemindahan mikroorganisme ke medium yang belum berisi mikroorganisme lain atau suatu proses pengembangbiakan mikroorganisme pada medium yang belum ditumbuhi mikroorganisme. Penangkapan mikroorganisme dapat dilakukan di mana saja (udara, tanah, air, tubuh manusia, sampah, dan sebagainya) dengan cara yang berbeda. Di dalam praktikum ini, kami melakukan penangkapan mikroorganisme pada tubuh tepatnya di daerah wajah/skin.
Selama proses penangkapan mikroorganisme biasanya akan terjaring beberapa mikroorganisme seperti jamur dan bakteri di dalam satu media, maka hasil penangkapan yang demikian disebut piaraan campuran. Mikroorganisme tersebut akan membentuk koloni-koloni yang menyebabkan masing-masing koloni memiliki ciri maupun sifat yang berbeda. Perbedaan tiap koloni dapat dibedakan dengan melakukan pengamatan mengenai ciri morfologinya, dimana untuk koloni jamur memilki benang-benang halus, permukaannya kasar dan kusam/gelap sedangkan koloni bakteri memiliki permukaan licin dan mengkilap.


BAB V
PENUTUP
   A.    Kesimpulan
Kesimpulan dari pelaksanaan praktikum penangkapan mikroorganisme dan piaraan campuran adalah, Penangkapan mikroorganisme dapat dilakukan di mana saja (udara, tanah, air, tubuh manusia, sampah, dan sebagainya). Tetapi pada praktiukum ini kami mengambil sampel bakteri dari tubuh manusia yaitu salah satu praktikan. Kami melakukan peangkapan mikroorganisme pada wajah praktikan tersebut, dan setelah di lakukan percobaan, setelah bakteri tadi di oleskan secara zig zag pada cawan petri yang telah berisi Nutrien agar sebagai media pertumbuhannya, serta menginkubasi dengan alat inkubator dengan suhu 370C selama 24 jam, kami mendapatkan beberapa jenis Mikroorganisme. Kemudian mikroorganisme tersebut membentuk koloni-koloni yang menyebabkan masing-masing koloni memiliki ciri maupun sifat yang berbeda. Perbedaan tiap koloni dapat dibedakan dengan melakukan pengamatan mengenai ciri morfologinya, dimana untuk koloni jamur memilki benang-benang halus, permukaannya kasar dan kusam/gelap sedangkan koloni bakteri memiliki permukaan licin dan mengkilap.
Puluhan koloni-koloni bakteri dan jamur yang terdapat didalam medium, itulah yang biasa disebut dengan piaraan campuran.

      B.     Saran
Saran yang dapat diberikan untuk pelaksanaan praktikum ini adalah hendaknya penangkapan mikroorganisme dilakukan bukan hanya pada tubuh manusia melainkan pada tempat lainnya misalnya udara, dsb sebab walaupun praktikan sedang dalam studi di bidang kedokteran yang berhubungan dengan penyakit pada tubuh manusia akan tetapi sumber penyakit itu bisa saja timbul dari agen maupun environment yang berada di luar tubuh manusia yang telah terkontaminasi.







DAFTAR PUSTAKA


Anonim2.2008.http://www.scribd.com/doc/34259519/Laporan-Akhir-Mikro-Biologi

Marjuki, Ega. 2007. Visualisasi bakteri. http://www.egamarjuki.wordpress.com/200706/08/visualisasi-bakteri. Diakses 26 Januari 2012.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar